UU Pemilu Sah, Itu Menandakan Bahawa Jokowi Takut Head to Head Sama Prabowo

UU Pemilu Sah, Itu Menandakan Bahawa Jokowi Takut Head to Head Sama Prabowo

UU Pemilu Sah, Itu Menandakan Bahawa Jokowi Takut Head to Head Sama Prabowo
Portalindon.com | Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, si&g paripurna DPR RI semalam tidak lebih sebagai aksi panggung rezim pemerintah & partai pendukungnya. Mereka menggunakan berbagai cara agar kekuasaan Presiden Joko Widodo berlanjut pada periode kedua.

Hasil paripurna juga sekaligus menunjukkan bahwa partai pemerintah sebenarnya takut Jokowi akan kalah dalam Pemilihan Presiden 2019. Melalui RUU Pemilu, syarat pencapresan kemudian disepakati besarannya 20 persen kursi DPR & 25 persen suara nasional.

"Apa yg tersaji dalam paripurna semalam itu bukti bahwa rezim pemerintahan Jokowi takut. Dari kekalahan Ahok di Pilkada DKI, rezim ini kemudian menggunakan berbagai cara agar syarat pencapresan 2019 dikuasai rezim Jokowi," terang Andre dalam keterangannya, Jumat (21/7).

Menurutnya, kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI 2017 merupakan realitas politik yg tidak terbantahkan. Realitas politik yg bisa menjadi cermin buat Pilpres 2019. Rezim pemerintah kemudian memaksakan kehendaknya dengan mengesahkan RUU Pemilu meski mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"RUU Pemilu jadi alat untuk memastikan Pilpres 2019 hanya diikuti calon tunggal, agar Jokowi tidak bertemu atau head to head dengan Prabowo Subianto. Sebenarnya sudah sangat jelas apabila partai pemerintah panik," jelas Andre.

Ia menyinggung janji demi janji Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu mengenai upaya menumbuhkan demokrasi yg sehat. Dalam kenyataannya, penegakan hukum yg menjadi ciri pemerintahan yg demokratis jauh panggang dari api. Sebab dalam prosesnya jadi condong ke penguasa.

Masyarakat hingga kelompok yg kritis terhadap pemerintah dilibas, padahal tujuannya baik demi menjaga pemerintahan yg tegak lurus. Terbaru, lanjut Andre, dengan dibubarkannya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melalui Perppu. Padahal awalnya disampaikan pemerintah tetap melalui mekanisme pengadilan.

"Janji tinggal janji, jauh panggang dari api. Tidak heran apabila banyak pihak menyebut rezim sekarang menuju pemerintahan yg otoriter," ucapnya.

Sumber: www.satuindo.com

0 Response to "UU Pemilu Sah, Itu Menandakan Bahawa Jokowi Takut Head to Head Sama Prabowo"

Post a Comment