Heboh!!! Wawancara Eksklusif, Novel Baswedan Ungkap Kejanggalan Kasusnya

Heboh!!! Wawancara Eksklusif, Novel Baswedan Ungkap Kejanggalan Kasusnya

Heboh!!! Wawancara Eksklusif, Novel Baswedan Ungkap Kejanggalan Kasusnya
PORTALINDON.COM ~ Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, yg kini dirawat di Singapore General Hospital membeberkan sejumlah kejanggalan penanganan perkara yg dilakukan polisi terkait teror air keras yg dialaminya.

Berikut petikan wawancara khusus Novel dengan wartawan Jawa Pos (FAJAR Group), Agus Dwi Prasetyo dan Imam Husein!

Sampai sekarang polisi belum berhasil mengungkap pelaku kasus penyerangan terhadap Kamu. Seperti apa sebenarnya yg terjadi?

Coba sekarang cara berpikir kita dibalik. Kewajiban saya adalah melakukan tugas sebagai aparatur negara. Itu sudah saya lakukan dan ke depan saya akan tetap lakukan.

Saya tetap fokus melakukan itu dengan sekuat dan sekeras mungkin saya bisa. Kejadian ini gak membuat saya gentar. Gak membuat saya takut.

Lalu apa korelasinya dengan cara berpikir terbalik itu?

Soal ada permainan (di balik kasus penyiraman, Red) dan ada hal yg gak diungkap (polisi), itu masalahnya bukan di saya. Itu masalahnya harus dipkamung dari sisi yg lebih besar.

Ini negara. Negara punya aparatur, di antaranya saya. Dan saya diserang. Sekarang yg seharusnya marah siapa? Negara. Presiden mewakili negara sudah marah dan perintahkan ungkap kasus ini. Tapi gak diungkap.


Maksud Anda, kepolisian gak mengindahkan perintah presiden?

Secara manusiawi semestinya (penyerangan) ini gak boleh dibiarkan. Karna kalau dibiarkan, efeknya adalah (tindakan teror terhadap aparatur negara) akan terulang. Bagi saya, ketika presiden memerintahkan untuk diungkap, tapi ternyata gak diungkap, adalah pembangkangan yg harus dilihat sebagai masalah serius.

Kok beraninya presiden menyuruh mengungkap, tapi gak dilaksanakan. Perspektif kita mestinya dibelokkan ke sana (pembangkangan).

Lalu bagaimana kalau pembangkangan tetap dilakukan?

Kalau saya ya terserah. Apakah ingin (pembangkangan) ini menjadi sejarah bahwa ada presiden memberikan perintah kepada aparatur, tapi gak dilaksanakan? Ada aparatur yg bekerja benar, terus diserang (teror), tapi sekarang dibiarkan.

Bahkan, ditutup-tutupi pelakunya. Apakah ingin ada sejarah seperti itu? Sekarang zaman keterbukaan, gak bisa lagi ditutup-tutupi.

Anda kecewa dengan pengungkapan kasus penyerangan ini?

Kalau dibilang saya kecewa, secara manusiawi mestinya kecewa. Tapi, saya berpikirnya positif. Saya hanya mengambil sisi saya, di mana saya akan tetap melakukan apa yg menjadi kewajiban saya. Ketika orang punya kewajiban, tapi gak melaksanakannya, saya hanya kasihan dan prihatin.

Kok bisa ya ada aparatur punya kewajiban, tapi gak melaksanakan. Saya gak mau seperti dia (polisi). Saya berdoa semoga saya gak menjadi orang seperti dia (polisi).

Kamu lebih senior daripada tim penyidik kepolisian yg tengah mengungkap kasus Kamu. Apakah memang sedemikian sulit mencari pelaku penyerangan Kamu? Ini perkara mudah, sangat mudah. Kalau dibilang sulit, saya gak paham sulitnya di mana. Karna hal-hal ini sudah dijelaskan semua dan bukti-bukti.

Langkah-langkah yg dilakukan tim Polri untuk mengungkap kasus ini saya lihat sudah cukup bagus. Tapi, saya nggak tahu kenapa kok berhenti prosesnya.

Janji Kapolri Jenderal Tito Karnavian yg akan memeriksa Kamu di Singapura bagaimana kejelasannya?

Gak ada kejelasan. Sampai sekarang belum ada. Cuma, yg mau saya tegaskan dlm kesempatan ini, sejak pertama kali kejadian, saya sudah memberikan keterangan. Hari pertama, polsek datang, dari polres datang, dari polda datang, dari Bareskrim dan densus pun ada.

Dan saya selalu memberikan keterangan. Langsung saya berikan, gak pakai nanti. Jadi, kalau saya dibilang gak memberikan keterangan, saya kira humas (Polda Metro Jaya dan Mabes Polri) gak tahu. Karna saya memberikan keterangan bukan ke humas.
Baca juga: Heboh!! Stiker 'Palu-Ar1t' di Dinding Restoran KFC Bikin Heboh Warga Sekitar

Humas Polri menyatakan, keterangan Kamu mestinya masuk dlm berita acara pemeriksaan (BAP). Bagaimana terkait itu?

Kalau terkait dengan diperiksa, saya kira memberikan keterangan gak selalu dlm BAP. Penyidik itu mengetahui adanya interview, ada interogasi, dan lain-lain. Jadi, kalau dibilang gak memberikan keterangan, dia (Humas Polri) lupa barangkali dan gak paham teknis.

Apa lagi kejanggalan penanganan perkara Kamu selama ini?

Ada lagi penyampaian yg saya dapat itu informasinya bahwa rencana penyidik Polri ingin memperlihatkan kepada saya sketsa wajah yg mereka buat. Menurut saya, ini kekonyolan yg perlu dipublikasikan.

Karna sejak awal kejadian saya bilang gak melihat langsung pelakunya. Ini berkali-kali saya sampaikan secara jelas dan lugas. Jadi, kalau dibilang akan ditunjukkan sketsa wajah pelaku kepada saya, berarti dia gak paham dengan penyampaian (keterangan) saya. Saya nggak lihat pelakunya, kenapa ditunjukkan kepada saya?

Apakah itu membuat Kamu semakin yakin memang benar ada aktor intelektual yg pernah Kamu sebut bahwa seorang jenderal polisi ada di balik penyerangan ini?

Jadi begini sebenarnya, pkamungan publik sudah jelas. Jadi, kalau ditanya ke saya lagi, saya kira gak pas lagi lah. Karna apa, semua orang sudah tahu bahwa itu (penanganan perkara penyerangan) sudah membingungkan dan meragukan. Ini sudah menjadi hal yg masalah.

Sumber: www.portalindon.com

0 Response to "Heboh!!! Wawancara Eksklusif, Novel Baswedan Ungkap Kejanggalan Kasusnya"

Post a Comment